Tergiur Rp 7 Juta Tiga Bulan, Lupa Suami Sah
Menjadi istri kontrak turis Timur Tengah bisa untung, tapi bisa juga buntung. Jika sedang untung, si istri bisa sampai diboyong ke tanah Arab.
AGUNG PUTU ISKANDAR, Bogor
Di kalangan para turis Timur Tengah yang sedang berburu istri kontrak di
Cisarua, Bogor, nama Asep cukup dikenal sebagai perantara alias makelar.
Kebanyakan pria Timur Tengah itu sreg pada pilihan Asep. Sebab, dia tahu betul selera mereka.
Menurut Asep, nasib wanita yang menjadi istri kontrak pria Timur Tengah, kalau tidak untung, ya buntung. Mereka yang beruntung mendapat suami kontrak baik hati bisa meraup banyak uang. Sebaliknya, mereka yang mendapat suami pelit hanya memperoleh uang dari nilai kontrak saja. Tak ada yang lain. “Itu bergantung si wanitanya,” kata Asep.
Dia lantas menceritakan beberapa kiat yang dilakukan sejumlah istri kontrak agar suaminya mau mengeluarkan uang ekstra. “Paling sering, mereka mengajak suaminya jalan-jalan ke mal,” ungkapnya.
Nah, saat jalan-jalan itulah, kata dia, para istri bisa bermanja kepada suaminya agar mau mengeluarkan uang untuk membelikan beragam barang yang diinginkan.Mulai baju hingga kebutuhan rumah tangga. Tak jarang, sang suami diajak jalan-jalan ke Taman Safari yang tak jauh dari vila tempat mereka tinggal.
Turis Timur Tengah yang paling disukai untuk dijadikan suami kontrak adalah mereka yang baru pertama datang ke Cisarua. “Sebab, biasanya mereka itu paling gampang mengeluarkan duit. Kalau sudah begitu, bukan hanya wanitanya yang untung, kami sebagai perantara juga kecipratan dapat uang,” tuturnya. “Mereka itu kalau bayar ojek bisa sampai Rp 100 ribu sekali jalan. Kalau pas naik angkot, bayarnya bisa sampai Rp 20 ribu. Mobil rental pun laris,” ujar lelaki berambut gondrong dikucir tersebut.
Kehadiran turis Timur Tengah memang menggairahkan roda perekonomian di kawasan Puncak. Karena menjadi destinasi rutin, sejumlah fasilitas wisata menjamur di kawasan Puncak. Di antaranya, rental mobil (mobil yang disewakan umumnya Suzuki APV dan sejenisnya), jasa penukaran uang asing, travel agent, hingga penatu. Semua penyedia jasa itu bahkan membuat papan nama dalam dua bahasa, yakni Arab dan Indonesia. Baca lebih lanjut